banner 728x250

Direktur PSHPI: Beban Ekonomi Kian Menekan, Masyarakat Harus Kreatif, Pemerintah Wajib Hadir, Jangan Hanya Diam!

banner 120x600
banner 468x60

MITRA MEDIA JATENG. COM

SEMARANG- Tekanan ekonomi yang mendera sebagian besar masyarakat Indonesia kini sudah sampai pada titik yang mengkhawatirkan. Kenaikan harga bahan pokok, minimnya lapangan kerja, dan daya beli yang terus menurun menjadi gambaran nyata kehidupan sehari-hari. Di tengah tekanan itu, Direktur Pengamat Sosial, Hukum, dan Politik Indonesia (PSHPI), Adi Setijawan, SH, angkat bicara dan menyerukan perubahan cara pandang masyarakat dari pasrah menjadi kreatif, dari mengeluh menjadi inovatif.

banner 325x300

“Masyarakat kita saat ini sedang diuji. Tapi dari setiap ujian, selalu ada celah untuk bangkit. Kita tidak bisa terus bergantung pada situasi. Harus ada langkah konkret dari masyarakat untuk mulai menciptakan solusi, sekecil apapun itu,” ujar Adi, dalam sebuah pernyataan tegas di Semarang, Kamis (22/5/2025).

Namun Adi juga mengingatkan: tidak adil jika masyarakat harus menanggung semuanya sendiri. Negara tak boleh hanya jadi penonton di tengah rakyat yang sedang berjuang. Pemerintah harus turun tangan, bukan hanya dengan janji, tapi dengan aksi nyata.

“Kalau masyarakat sudah kreatif, tapi akses modal macet, perizinan ribet, pasar sulit, ya tetap saja mereka akan jalan di tempat. Pemerintah harus hadir sebagai jembatan dan penggerak. Ini bukan soal bantuan sosial semata, tapi pemberdayaan jangka panjang,” tegasnya.

Menurut Adi, sudah banyak contoh positif dari warga yang mencoba bertahan di tengah badai ekonomi. Di pelosok desa, ibu-ibu rumah tangga mulai berjualan makanan dari dapur rumahnya. Di kota-kota kecil, anak-anak muda mengembangkan produk lokal lewat media sosial. Bahkan tak sedikit buruh yang terkena PHK beralih menjadi pelaku usaha mandiri dengan modal seadanya.

“Cerita-cerita inspiratif itu nyata. Tapi semuanya butuh dukungan. Jangan sampai potensi dan semangat itu mati karena tidak ada yang memfasilitasi,” kata Adi.

Ia mendorong pemerintah untuk tidak sekadar hadir saat pemilu atau ketika ada demo besar. Tapi aktif membangun sistem pendukung bagi masyarakat bawah: pelatihan keterampilan, pendampingan usaha, digitalisasi UMKM, hingga regulasi yang memudahkan, bukan membebani.

Adi menambahkan bahwa saat ini adalah momen penting bagi Indonesia untuk membangun kekuatan ekonomi dari akar rumput. Jika masyarakat dikuatkan dari bawah, krisis sebesar apapun bisa dihadapi.

“Krisis itu bukan akhir. Kadang justru awal dari sesuatu yang luar biasa. Tapi untuk itu, rakyat butuh ruang untuk tumbuh, dan negara harus jadi bagian dari perjuangan itu,” pungkasnya.

Dengan dorongan kreatif dari masyarakat, serta keberpihakan nyata dari pemerintah, Adi percaya Indonesia tidak hanya bisa keluar dari kesulitan, tapi juga melompat lebih tinggi menuju kemandirian dan kedaulatan ekonomi yang sesungguhnya.

(Rakha)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *